11 anak bajang dengan anugerah rambut gembel dicukur di Dieng Culture Festival (DCF) 2019. Beragam permintaaan diajukan anak-anak ini seperti kambing, buah durian, sepeda, laptop, uang 4 ribu bahkan permintaan unik kentut ibunya dan sebutir telur puyuh.
11 anak bajang dengan anugerah rambut gembel dicukur di Dieng Culture Festival (DCF) 2019. Beragam permintaaan diajukan anak-anak ini seperti kambing, buah durian, sepeda, laptop, uang 4 ribu bahkan permintaan unik kentut ibunya dan sebutir telur puyuh.
Ritual ini diawali dengan arak-arakan anak berambut gembel dari rumah tetua adat Dieng hingga menuju prosesi jamasan dan pencukuran rambut di Komplek Candi Arjuna. Anak berambut gembel pertama bernama Sakura Al Zahwa Agustine yang berumur 6 tahun. Anak asal Jakarta Utara itu meminta kudangan berupa uang tunai 4 juta rupiah. Berikutnya, Laila Nurafifah yang meminta bakso, sepeda orange dan handphone. Lain pula dengan anak selanjutnya yaitu Kayang Ayuningtyas Nugroho yang meminta es krim rasa coklat seperti kebiasaannya.
Yang paling unik dari 11 permintaan atau kudangan anak berambut gembel pada ritual pencukuran tahun ini adalah Dinda Syifa Ramadhani. Bocah berumur 4 tahun ini menginginkan kudangan berupa 1 plastik kentut ibunya dan 1 biji telur puyuh. Ritual pencukuran ini dilanjutkan dengan prosesi pelarungan rambut gembel di Telaga Balekambang.
Digagas oleh masyarakat dan kelompok sadar wisata, 10 tahun pelaksanaan Dieng Culture Festival menjadi wujud pelestarian budaya yang diwariskan nenek moyang kita. Menumbuhkan dan mesejahterakan masyarakat melalui pariwisata dan budaya. Oleh karnanya tiap pembukaan DCF selalu diisi dengan kongko budaya dan beragam atraksi kesenian. Event DCF dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara yang tumpah ruah menjemput kerinduan di Dieng Culture Festival.
Sebelum pencukuran rambut gembel pada hari ketiga, terdapat rangkaian acara seperti : Jazz atas awan, pagelaran seni tradisional, ketoprak, senandung negeri diatas, festival domba batur, java coffee festival. Pusakata dan Isyana Sarasvati turut memeriahkan para 'penjemput kerinduan' disertai dengan cuaca dingin khas Dataran Tinggi Dieng yang menambah daya tarik wisatawan. sekaligus memberikan pembelajaran budaya bagi anak muda.
Perjalanan event DCF sangat unik dan mengedukasi, mengemas dieng menjadi daya tarik dengan menjaga lingkungan. Aksi dieng bersih digelar selama event DCF dibantu oleh voulenteer aktivis lingkungan yang rela membantu suksesnya DCF.
Terimakasih telah menjaga dieng, mari kita jaga bumi ini. Kita kenalkan kepada dunia bahwa dieng memiliki keramahan dan berbudaya.