Berjarak sekitar 120 km timur Kota Semarang, Lasem adalah sebuah kecamatan di timur Rembang dan dikenal sebagai sentra batik unggulan. Layaknya batik pesisiran, batik lasem tampil dengan warna yang beragam. Hal ini berbeda dengan batik pedalaman yang didominasi warna gelap (coklat).
Berjarak sekitar 120 km timur Kota Semarang, Lasem adalah sebuah kecamatan di timur Rembang dan dikenal sebagai sentra batik unggulan. Layaknya batik pesisiran, batik lasem tampil dengan warna yang beragam. Hal ini berbeda dengan batik pedalaman yang didominasi warna gelap (coklat).
Ternyata, Lasem juga memiliki batik dengan ciri pesisiran dan pedalaman yang sangat tersohor,yakni Batik Tiga Negeri. Disebut Tiga Negeri karena batik ini memadukan 3 unsur warna yang mewakili 3 daerah. Merah untuk Lasem, Biru untuk Pekalongan, dan Soga (Coklat) untuk Solo.
Belajar sekaligus berbelanja batik pun bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Datang saja ke showroom sekaligus workshop batik yang banyak terdapat di Desa Babagan, Lasem. Dengan harga bervariasi mulai dari 100 ribu rupiah, pengunjung dapat membeli batik tulis lasem nan istimewa.
Keistimewaan Lasem lainnya ada pada sejarah kota. Bangunan-bangunan kuno berarsitektur khas Tiongkok banyak dijumpai di kawasan ini. Bangunan yang cukup terkenal di Lasem adalah lawang ombo di Jl. Dasun, seberang desa Babagan. Lawang Ombo pernah digunakan sebagai setting lokasi film Ca Bau Kan. Tepat di belakang Lawang Ombo terdapat klenteng yang dibangun pada tahun 1450 dan merupakan klenteng tertua. Jalan Dasun bersebelahan dengan Sungai Bagan atau Kali Lasem yang digunakan sebagai jalur kapal- kapal dagang pada masa lalu.
Tak jauh dari desa babagan, persis di pinggir jalan utama, terdapat masjid Jami dengan arsitektur khas akulturasi China dan Jawa. Di sebelah masjid, berdiri pondok pesantren Kauman.
Berkunjung ke Lasem memberi kesan akan harmoni keragaman. Ya, tak hanya batik, 'tiga negeri' benar- benar mewarnai setiap sudut kota Lasem yang kaya akan situs bersejarah ini.